Waki Bupati Lebak H. Ade Sumardi, SE menghadiri acara Pembukaan Galang Tegak Scout Competition (GGSC) ke-6 tingkat SMP/MTs dan SMA/MA se-Banten dan se-Jabodetabek di Pondok Pesantren Modern Manahijussadat, Serdang Cibadak Lebak, Sabtu (7/10/2023).
Kegiatan yang dilangsungkan di Aula BPPM itu dihadiri Pimpinan Pondok Dr. KH. Sulaiman Effendi, M.Pd.I, Direktur TMI Ustaz Hasan Asyari, S.Pd.I, M.Pd, Pembimbing GGSC Ust. Yudi Nurhadi, S.Ag, dewan guru, peserta lomba dan santri ponpes Manahjussadat.
Dalam sambutannya Ade mengatakan para siswa yang berpikiran maju harus memiliki sprit dan daya juang. Karena, lanjutnya, kehidupan anak muda dulu dan kini berbeda. Sekarang dengan adanya teknologi kehidupan antar Negara menjadi tanpa batas. “Kita dituntut untuk mampu bersaing dengan masyarakat global. Maka, kurikulum pendidkan harus menunjang skil para siswa. Kegiatan pramuka merupakan salah satu yang mengasah mental dan fisik. Melalui pendidikan pramuka menjadi sarana membina anak muda yang siap pakai,” katanya dihadapan para peserta lomba.
Ade menegaskan bahwa Indonesia diperkirakan akan menghadapi era bonus demografi beberapa tahun ke depan, tepatnya pada tahun 2030 hingga 2040 mendatang. Menghadapi bonus demografi tersebut anak muda harus dibekali skill.
“Anak muda yang tidak produktif dan tidak memilik skil akan menimbulkan bahaya demografi. Persaingan manusia bukan hanya dengan manusia tetapi bersaing dengan mesin. Manusia harus mengendalikan mesin bukan mesin yang mengendalikan manusia,” terangnya.
Wakil Bupati mengingatkan agar para siswa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa melupakan norma agama. “Hormati ibumu dan gurumu. Jagan harap ilmu barokah jika tidak menghormati orangtua dan guru sehingga menjadi orang yang bermanfaat,” imbuhnya.
Sementara itu, KH. Sulaiman dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan kegiatan GGSC ke-6 ini bukan mencari juara tetapi pengalaman. “Juara itu nomer 3, nomer satu adalah mencari pengalaman, nomer dua pengalaman, ketiga mencari juara,” katanya. Melalui perlombaan ini, sambung KH. Sulaiman, para siswa dibina mental dan jiwanya agar menjadi siswa yang sukses. “Orang sukses bukan karena ilmu dan jabatan, tetapi orang yang memiliki mental yang kuat,” ujarnya.
KH. Sulaiman mengaku mengapresiasi kegiatan GGSC se-Banten dan se-Jabodetabek yang diikuti oleh berbagai sekolah maupun pesantren dari berbagai daerah. Sebagai bentuk apresiasi, KH. Sulaiman memberi beasiswa berupa keringanan biaya uang pangkal yang ingin masuk pondok khususnya bagi yang terpilih sebagai kontingen terbaik. “Yang terpilih sebagai kontingen terbaik (the best Winner), para siswanya baik yang menjadi peserta maupun yang tidak menjadi peserta jika berminat masuk Ponpes Manahijussadat akan mendapatkan potongan biaya uang pangkal sebesar 50%, dengan syarat membawa sertifikat GGSC,” pungkasnya. [Editorial Sabrina]
Tinggalkan Komentar