Info Sekolah
Rabu, 03 Jul 2024
  • Pembukaan Pendaftaran Santri Baru Tahun Pelajaran 2024/2025 Manahijussadat 1, 2 & 3. Gel I. 1 Okt 2023 s/d 1 April 2024. Gel II. 17 April s/d 21 Juli 2024
  • Pembukaan Pendaftaran Santri Baru Tahun Pelajaran 2024/2025 Manahijussadat 1, 2 & 3. Gel I. 1 Okt 2023 s/d 1 April 2024. Gel II. 17 April s/d 21 Juli 2024
11 Juni 2023

Pesantren Manahijussadat: Dakwah dan Pemberdayaan Masyarakat

Ming, 11 Juni 2023 Dibaca 351x

Pondok pesantren memiliki fungsi sebagai lembaga pendidikan dan dakwah serta lembaga kemasyarakatan yang telah memberikan warna daerah pedesaan. Ia tumbuh dan berkembang bersama warga masyarakatnya sejak berabad-abad. Oleh karena itu, tidak hanya secara kultural bisa diterima, tapi bahkan telah ikut serta membentuk dan memberikan gerak serta nilai kehidupan pada masyarakat yang senantiasa tumbuh dan berkembang, figur kyai dan santri serta perangkat fisik yang memadai sebuah pesantren senantiasa dikelilingi oleh sebuah kultur yang bersifat keagamaan. Kultur tersebut mengatur hubungan antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain.

Walaupun dewasa ini jumlah pesantren di Indonesia khususnya di Banten telah tercatat kurang lebih 6.032 buah, pesantren tetap tampak lebih berfungsi sebagai faktor integrative dalam masyarakat. Hal ini disebabkan karena standar pola hubungan yang telah dikembangkan tersebut di atas. Itulah sebabnya sehingga keberadaan pesantren akan tetap semakin bertambah jumlahnya, Berkembang dan memiliki jangkauan yang lebih luas. Sebagian besar jumlah tersebut di atas justru terletak di daerah pedesaan, sehingga ia telah ikut berperan aktif di dalam mencerdaskan bangsa khususnya masyarakat lapisan bawah dan membawa perubahan positif bagi lingkungannya sejak ratusan tahun yang lalu.

Pesantren dapat juga disebut sebagai lembaga non formal, karena eksistensinya berada dalam jalur sistem pendidikan kemasyarakatan, pesantren memiliki program yang disusun sendiri dan pada umumnya bebas dari ketentuan formal, non formal dan informal yang berjalan sepanjang hari dalam sistem asrama. Dengan demikian pesantren bukan saja lembaga belajar, melainkan proses kehidupan itu sendiri.

Latarbelakang pesantren yang paling penting diperhatikan adalah peranannya sebagai transformasi kultural yang menyeluruh dalam kehidupan masyarakat yang agamis. Jadi, pesantren sabagai jawaban terhadap panggilan keagamaan, untuk menegakkan ajaran dan nilai-nilai agama melalui pendidikan keagamaan dan pengayoman serta dukungan kepada kelompok-kelompok yang bersedia menjalankan perintah agama dan mengatur hubungan mereka secara pelan-pelan.

Pesantren berupaya merubah dan mengembangkan tatanan, cara hidup yang mampu menampilkan sebuah pola kehidupan yang menarik untuk diikuti, meskipun hal itu sulit untuk diterapkan secara praktis ke dalam masyarakat yang heterogen. Akan tetapi selama pimpinan pesantren atau madrasah dan peran serta para santrinya masih mampu menjadikan dirinya sebagia alternatif yang menarik bagi longgarnya nilai dan keporak-porandaan pola yang dimilikinya, akan tetapi mempunyai peluang terbaik di tengah-tengah masyarakatnya.

Cara memandang kehidupan sebagai peribadatan, baik meliputi kultur keagamaan murni maupun kegairahan untuk melakukan pengabdian pada masyarakat. Kecintaan mendalam dan penghormatan terhadap peribadatan dan pengabdian untuk masyarakat. Kesanggupan untuk memberikan pengorbanan apapun bagi kepentingan masyarakat sekitar pondok.

Dari penjabaran diatas, maka fungsi pesantren jelas tidak hanya sebagai lembaga pendidikan saja, melainkan juga berfungsi sebagai lembaga sosial dan penyiaran agama. Secara rinci fungsi pesantren dapat dijelaskan sebagai berikut:

1.   Sebagai Lembaga Pendidikan

Sebagai lembaga pendidikan pesantren ikut bertanggung jawab terhadap proses pencerdasan kehidupan bangsa secara integral. Sedangkan secara khusus pesantren bertanggung jawab terhadap kelangsungan tardisi keagamaan dalam kehidupan masyarakat. Dalam kaitannya dengan dua hal tersebut pesantren memilih model tersendiri yang dirasa mendukung secara penuh tujuan dan hakekat pendidikan manusia itu sendiri, yaitu membentuk manusia mukmin sejati yang memiliki kualitas moral dan intelektual secara seimbang.

Untuk mewujudkan hal tersebut pesantren menyelenggarakan pendidikan formal (madrasah, sekolah umum, dan perguruan tinggi), dan pendidikan formal yang secara khusus mengajarkan agama yang sangat kuat dipengaruhi oleh pikiran ulama’ fiqih, hadits, tafsir, tauhid, dan tasawwuf, bahasa Arab (nahwu, sharaf, balaqhoh dan tajwid), mantik dan akhlaq. Sebagai lembaga pendidikan, pesantren ikut bertanggung jawab terhadap proses pencerdasan bangsa secara keseluruhan, sedangkan secara khusus pesantren bertanggung jawab atas tradisi keagamaan (Islam) dalam arti yang seluas-luasnya. Dari titik pandang ini, pesantren memilih model tersendiri yang dirasa mendukung secara penuh tujuan dan hakekat pendidikan manusia itu sendiri, yaitu membentuk manusia mukmin sejati yang memiliki kualitas moral dan intelektual.

2.   Sebagai Lembaga Sosial

Sebagai lembaga sosial, pesantren menampung santri dari segala lapisan masyarakat muslim tanpa membedak-bedakan tingkat sosial ekonomi orang tuanya. Beberapa di antara calon santri sengaja datang ke pesantren untuk mengabdikan dirinya pada kyai dan pesantren, juga banyak dari para orang tua mengirimkan anaknya ke pesantren untuk diasuh, sebab mereka percaya tidak mungkin kyai akan menyesatkannya, bahkan sebaliknya dengan berkah kyai anak-akan menjadi orang baik nantinya.

3.   Sebagai Lembaga Penyiaran Agama (Lembaga Dakwah)

Sebagaimana kita ketahui bahwa semenjak berdirinya pesantren adalah merupakan pusat penyebaran agama Islam baik dalam masalah aqidah atau sari’ah di Indonesia. Fungsi pesantren sebagai penyiaran agama (lembaga dakwah) terlihat dari elemen pokok pesantren itu sendiri yakni masjid pesantren, yang dalam operasionalnya juga berfungsi sebagai masjid umum, yaitu sebagai tempat belajar agama dan ibadah masyarakat umum. Masjid pesantren sering dipakai untuik menyelenggarakan majlis ta’lim (pengajian) diskusi-diskusi keagamaan dan sebagainya oleh masyarakat umum.

Dalam hal ini masyarakat sekaligus menjadi jamaah untuk menimba ilmu-ilmu agama dalam setiap kegiatannya mengikuti kegiatan yang diselenggarakan masjid pesantren, ini membuktikan bahwa keberadaan pesantren secara tidak langsung membawa perbuatan positif terhadap masyarakat, sebab dari kegiatan yang, diselenggarakan pesantren baik itu shalat jamaah. Pengajian dan sebagainya, menjadikan masyarakat dapat mengenal secara lebih dekat ajaran-ajaran agama (Islam) untuk selanjutnya mereka pegang dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari.

4.   Pesantren  Sebagai  Pelaksana  Pengembangan Masyarakat

Perkembangan masyarakat dewasa ini menghendaki adanya pembinaan anak didik yang dilaksanakan secara seimbang antara nilai dan sikap, pengetahuan, kecerdasan dan ketrampilan, kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat secara luas, serta meningkatkan kesadaran terhadap alam lingkungannya. Asas pendidikan yang demikian itu merupakan upaya pembudayaan untuk mempersiapkan warga guna melakukan suatu pekerjaan yang menjadi mata pencahariannya dan berguna bagi masyarakatnya, serta mampu menyesuaikan diri secara konstruktif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Untuk memenuhi tuntutan pembinaan dan pengembangan masyarakat berusaha mengerahkan segala sumber dan kemungkinan yang ada agar pendidikan secara keseluruhan mampu mengatasi berbagai problem yang dihadapi masyarakat dan bangsa.

Kini masyarakat dan bangsa di hadapkan dengan berbagai masalah dan persoalan yang mendesak, masalah-masalah yang paling menonjol ialah tekanan masalah penduduk, krisis ekonomi, pengangguran, arus urbanisasi dan lainnya. Sementara krisis nilai, terancamnya kepribadian bangsa, dekadensi moral semakin sering terdengar. Dalam upaya mengerahkan segala sumber yang ada dalam bidang pendidikan untuk memecahkan berbagai masalah tersebut, maka ekstensi pondok pesantren akan lebih disorot. Karena masyarakat dan Pemerintah mengharapkan pondok pesantren yang memiliki potensi yang besar dalam bidang pendidikan. Pondok pesantren sangat bisa diharapkan memainkan peranan pemberdayaan (enpowerment) dan transformasi masyarakat secara efekif, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Peranan instrumental dan fasilitator

Hadirnya pondok pesantren yang tidak hanya sebagai lembaga pendidikan dan keagamaan, namun juga sebagai lembaga pemberdayaan umat merupakan petunjuk yang amat berarti. Bahwa pondok pesantren menjadi sarana bagi pengembangan potensi dan pemberdayaan umat, seperti halnya dalam kependidikan atau dakwah islamiyah, sarana dalam pengembangan umat ini tentunya memerlukan sarana bagi pencapaian tujuan. Sehingga pondok pesantren yang mengembangkan hal-hal yang demikian berarti pondok pesantren tersebut telah berperan sebagai alat atau instrumen pengembangan potensi dan pemberdayaan umat.

b. Peranan mobilisasi

Pondok pesantren merupakan lembaga yang berperan dalam mobilisasi masyarakat dalam perkembangan mereka. Peranan seperti ini jarang dimiliki oleh lembaga atau perguruan lainnya, dikarenakan hal ini dibangun atas dasar kepercayaan masyarakat bahwa pondok pesantren adalah tempat yang tepat untuk menempa akhlak dan budi pekerti yang baik. Sehingga bagi masyarakat tertentu, terdapat kecenderungan yang memberikan kepercayaan pendidikan hanya kepada pondok pesantren.

c.   Peranan sumber daya manusia

Dalam sistem pendidikan yang dikembangkan oleh pondok pesantren sebagai upaya mengoptimalkan potensi yang dimilikinya, pondok pesantren memberikan pelatihan khusus atau diberikan tugas di beberapa tempat yang sesuai dengan pengembangan yang akan dilakukan di pondok pesantren. Di sini peranan pondok sebagai fasilitator dan instrumental sangat dominan.

d.   Sebagai agent of development

Pondok pesantren dilahirkan untuk memberikan respon terhadap situasi dan kondisi sosial suatu masyarakat yang tengah dihadapakan pada runtuhnya sendi-sendi moral, melalui transformasi nilai yang ditawarkan. Kehadirannya bisa disebut sebagai agen perubahan sosial (agent of social change), yang selalu melakukan pembebasan pada masyarakat dari segala keburukan moral, penindasan politik, kemiskinan ilmu pengetahuan, dan bahkan dari pemiskinan ekonomi.

e.   Sebagai center of excellence

Institusi pondok pesantren berkembang sedemikian rupa akibat persentuhan-persentuhannya dengan kondisi dan situasi zaman yang selalu berubah. Sebagai upaya untuk menjawab tantangan zaman ini, pondok pesantren kemudian mengembangkan peranannya dari sekedar lembaga keagamaan dan pendidikan, menjadi lembaga pengembangan masyarakat (center of excellence).

Pondok pesantren yang merupakan lembaga pendidikan keagamaan yang berfungsi sebagai sumber nilai dan moralitas, tempat mendalami agama dan sebagai filter untuk kehidupan bermasyarakat, lembaga pendidikan agama tertua yang sudah ada semenjak zaman wali songo. Dan sudah sangat berperan aktif dalam pembentukan pribadi-pribadi yang berprilaku sesuai kaidah agama islam. Keberadaan pondok pesantren di tengah-tengah masyarakat juga secara tidak langsung akan berdampak pada pemberdayaan masyarakat sekitar pondok pesantren tersebut. Maka peran Pondok Pesantren Modern Manahijussadat dalam pemberdayaan masyarakat sekitar Pondok lebih kearah pemberdayaan keagamaan, pemberdayaan ekonomi, seperti dengan adanya LKMS (Lembaga Keuangan Mikro Syariah) dimana lembaga ini telah menjalankan fungsinya yaitu menyalurkan pinjaman modal usaha kepada pelaku usaha kecil yang notabene adalah warga masyarakat sekitar Pondok dengan sistem syariah, serta pemberdayaan lingkungan dan sosial. Yang bertujuan untuk membangkitkan kesadaraan masyarakat akan masalah yang ada dan memecahkannya bersama. Tidak sedikit pihak-pihak yang membantu keberhasilan pemberdayaan tersebut. [Editorial Sabrina]

Artikel Lainnya

Oleh : El-Manahij

PESANTREN MUADALAH

Oleh : El-Manahij

Orangtua dan Buku

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

 

Contact Information

  • Pasarkeong | Cibadak | Lebak-Banten
  • Phone: (0252) 207123
  • Email:ppm_manahijussadat@yahoo.com
  • Website: www.manahijussadat.sch.id

Hubungi Kami

Cara terbaik untuk menghubungi kami adalah dengan datang langsung ke Pesantren dan menemui pihak-pihak yang terkait. Anda bisa membaca brosur untuk mendapatkan informasi profil lembaga, pendaftaran, biaya, lokasi, nomor kontak, fasilitas, kegiatan, dan informasi-informasi penting lainnya. Jika anda berhalangan untuk datang, anda bisa menghubungi kami melalui email.